!--Start Related Posts-->

Selasa, 18 Oktober 2016

Jangan Bedakan Murid Hanya Karena Kasta 2



Etapi Wulan sudah terlanjur sakit hati walaupun dibujuk ibunya untuk tetap masuk, tapi ia nggak mau lagi TPA.


Sumber : Pixabay

 Keras kepala yang dilakukan Wulan itu tidak hanya terjadi karena nggak mau mengaji lagi, tapi hal lain pernah membuat Wulan enggan untuk menjadi ketua grup gerak jalan yang pernah dipimpinnya karena dia  salah ketika mengucapkan aba-aba ketika latihan gerak jalan. Padahal, dia tahu pasti jika arah yang diucapkan itu benar. Jadinya, ketika esok hari dia diminta untuk memimpin grup gerak jalan, dia enggan untuk memimpin.


Padahal, ibunya sudah menasehati dengan baik kepada Wulan, etapi dia tetap bersikeras untuk memegang teguh jika sekali nggak mau, yaudah nggak mau. Dipaksa seperti apapun dia tetap nggak, juga akan nggak.

Bahkan ibu tadi sudah menuruti keinginan Wulan ketika dia ingin punya lemari es di rumah. Dengan dibela-belain kredit ke saudara, tidak membuat pendirian Wulan lantas luluh gitu aja. dia tetap. Iya tetap nggak mau ngaji.

“Dia itu beda daripada kakak-kakaknya, mbak. Dia punya kelebihan lain yang nggak dimiliki kedua kakaknya. Karena itulah, meski dia nggak mau ngaji pun, saya akan tetap mengawasi, menegur, serta menjaganya kalau memang dia berbuat hal yang nggak baik. Selain itu saya juga memantau setiap kali waktu yang seharusnya dia gunakan untuk ngaji di TPA, dia tetap menyimak dari suara speaker yang dia dengar dari TPq dekat rumahnya. Itulah kenapa saya tidak berani untuk menegurnya secara keras. Saya takut hal itu berdampak kurang baik sama Wulan. Awalnya memang saya sudah berusaha  menutup-nutupi hal-hal yang mungkin dilakukan gurunya kepada Wulan terkait hukuman itu. Tapi hal itu seakan sia-sia.” Begitulah kira-kira bahasa yang disampaikan ibu Wulan saat itu.

Yang membuat aku sedikit kaget itu, ternyata Wulan mempunyai kelebihan lain. Selain lebih unggul dalam bidang pelajaran atau materi umum, Wulan juga memiliki kelebihan melihat benda ghaib. Yah, dia memiliki indra keenam. Dia bisa melihat benda-benda tak kasat mata. Awalnya memang dia ketakutan, tapi lama kelamaan dia bisa menerima kelebihan indra yang dimilikinya. Sewaktu dia masih kecil pun yang saat itu sedang asyik bermain di sungai, Wulan pernah hampir tenggelam. Tapi, dia seakan-akan ada yang menolong atau menangkis tubuhnya untuk tidak terseret arus sungai di dekat rumahnya.

Wulan juga sudah pernah diterapi di  orang yang pintar, tetapi tetap Wulan masih bisa melihat hal-hal yang nggak bisa keluarganya lihat. Malah menurut orang pintar tersebut, mereka hanya ingin berteman dengan Wulan saja. Bahkan terkait kekeras kepala dari Wulan Sendiri, orang itu juga mengatakan kalan ibunya untuk tidak memaksa, mengekang, maupun berbuat keras kepada Wulan. Hal itu berakibat dengan mental Wulan nantinya.

Iya juga sih, aku setuju dengan pendapat orang pintar itu. Tiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meski aku belum punya anak, ehh. Nikah belum juga ding. Wkwkwkwk. Tapi aku Cuma belajar dari cerita-cerita mbak-mbak blogger yang sering curhat dalam mengasuh putra-putrinya. Hehehe…

Sosok Wulan di sini yang aku kenal, dia memang terlihat pendiam, dia gadis kecil yang periang bersama teman-temannya. Selain itu dia juga merupakan gadis kecil yang tekun dalam belajar ataupun sekolah. Dengan kakaknya pun aku juga kenal baik dengan mereka. 

Dari cerita di atas, aku hanya sedih aja. Kenapa ada guru yang lebih mementingkan mereka yang punya duniawi lebih ketimbang menegakkan keadilan. Emang keadilan di dunia ini nggak ada yang jujur, nggak ada kebenarannya. Karena kebenaran semata-mata hanya milik-Nya. Ceileh. Hehehe

Aku juga nggak sepenuhnya suudzon gitu aja ke guru tersebut. Walaupun nyatanya demikian, aku hanya khusnudzon aja, semoga beliau bisa bersikap lebih bijaksana lagi terhadap murid-muridnya. Bagaimana pun juga, beliau juga nantinya yang akan menjadi teladan bagi murid-muridnya. Bukan karena kasta yang membedakan perlakuan antara si miskin dan si kaya. Bukan karena si kaya mampu memberi biaya lebih, lalu kemudian guru bertindak seenaknya saja dalam menegakkan keadilan di kelasnya. Naudzubillahh saja ya man teman.

Semoga cerita yang real ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Jangan membedakan murid satu dengan yang lain. Apalagi karena kasta. Jangan paksa anak untuk menjadi sesuatu yang orangtua inginkan. Kadang kala mereka jauh lebih memiliki prestasi atau kelebihan lainnya. Semoga bermanfaat, dan pastinya, feel free buat komentarnya ya  gaes… ^_^

Baca Sebelumnya :

Jangan Bedakan Murid Hanya Karena Kasta part 1



10 komentar:

  1. Jangan sampai ada pembedaan karena semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan penghidupan yang layak. terpujilah guru yang menjunjung hak asasi manusia ini

    BalasHapus
  2. Tenaga pendidik adalah pemisah gelap dengan terang. Bukan pemisah murid.

    BalasHapus
  3. wah dek wulan kudu segera diperiksakan mbak biar jinnya segera insyaff bahaya kalo sampe ndak minat ngaji... se,moga dek wulan dpt hidayah aamiin dan para guru makin tegak berkeadilan eaaaa

    BalasHapus
  4. Guru seharusnya bersikap adil & bijaksana kepada semua muridnya. Antara sedih & marah kalau ada guru yang membeda2kan muridnya karena kasta.

    BalasHapus
  5. Betul, orangtua jangan pernah memaksakan kehendaknya pada anak. Karena setiap anak itu unik. Mereka punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
    Kasian juga sama Wulan, jadi gak mau ngaji. Padahal itu bagus untuk asupan jiwanya.

    BalasHapus
  6. asyik nih bisa komen di blog ke dua bisa follow lagi....

    BalasHapus
  7. mbaaakkk, makasih sdh mengingatkan ya mbk, smoga terhindar deh dari sikap beda2in kasta bgini, aplagi punya sifat matrealitis, naudzubillah,

    BalasHapus
  8. Fenomena seperti itu sekarang lagi banyak terjadi mbak ditempat saya padahalkan mereka juga sama dan bayarnya juga sama segitu tapi kalau saya lihat dari perlakuannya jauh berbeda dari mulai dalam kelas sampai berada diluar kelaspun jauh beda.

    BalasHapus
  9. Ya Allah.. smoga aku gak termasuk ortu yg membeda2kan anak ya.. inspiring story

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya...
| Rohmah-KR |

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ads Inside Post